Rabu, 04 Februari 2009

PELABUHAN III CABANG KUMAI

SEKILAS PELABUHAN
PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG KUMAI

Latar Belakang Perusahaan
PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) Cabang Kumai memiliki struktur yang ditetapkan oleh Direksi PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) Nomor : Kep. 17. F/kpl. 16/p. III-97. Pelabuhan Cabang Kumai sebelumnya merupakan pelabuhan kawasan dari Cabang Pelabuhan Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat yang dalam perjalanannya dari zaman Revolusi kemerdekaan tempat itu dijadikan sebagai ajang konfrontasi antar Republik dengan penjajahan Belanda. Menurut catatan kapal dagang pertama yang menyinggahi pelabuhan Kumai adalah kapal Marros dengan muatan beras dalam karung, baru pada tahun 1978 dengan beroperasinya kapal perintis yang mengangkut penumpang dan barang yaitu KM. Niaga XII dan KM. Egon, dimana menjadi motivasi kunjungan kapal berikutnya.

Secara administratif sebagian masyarakat menyebut Pelabuhan Kumai sebagai Pelabuhan Panglima Utar. Termasuk kedalam wilayah Kecamatan Kabupaten Daerah Tingkat II Kotawaringin Barat Propinsi Kalimantan Tengah. Secara demografis Kotawaringin Barat meliputi wilayah seluas 1.075.900 Ha, dengan jumlah penduduk berdasarkan data kependudukan pada tahun 2008 yaitu sebanyak 240.522 jiwa yang terbagi menjadi 6 (enam) wilayah Kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Arut Selatan dengan jumlah penduduk sebanyak 108.418 jiwa
2. Kecamatan Kumai dengan jumlah penduduk sebanyak 46.636 jiwa
3. Kecamatan Pangkalan Lada dengan jumlah penduduk sebanyak 30.797 jiwa
4. Kecamatan Pangkalan Banteng dengan jumlah penduduk sebanyak 24.397 jiwa
5. Kecamatan Arut Utara dengan jumlah penduduk sebanyak 10.597 jiwa
6. Kecamatan Kolam dengan jumlah penduduk sebanyak 19.677 jiwa

Letak geografis Pelabuhan Kumai dan Kawasannya dapat dilihat di bawah ini :
a. Pelabuhan Kumai : 2°-44'-52" LS dan 111° - 42'-59" BT
b. Pelabuhan Bumiharjo : 2°-37'-48" LS dan 111° - 47'-43" BT
c. Pelabuhan Pangkalan Bun : 2°-40'-24" LS dan 111° - 37'-36" BT
d. Pelabuhan Sukamara : 2°-55'-41" LS dan 111° - 40'-41" BT

Pelabuhan Kumai dengan luas wilayah 4.456 Km² secara historis dikenal sebagai Pelabuhan yang memiliki arti penting di wilayah Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Propinsi Kalimantan Tengah. Posisi Pelabuhan Kumai dinilai cukup strategis dalam menunjang perekonomian Propinsi Kalimantan Tengah. Utamanya untuk hinterland yang berpotensi menghasilkan produk perkebunan kelapa sawit berupa CPO (Crude Palm Oil) maupun PKO (Palm Kernel Oil). Demikian juga dengan hasil hutan seperti kayu dan plywood, hasil hutan lain seperti rotan dan sebagainya dari Sukamara, Seruyan, bahkan dari Sampit. Serta hasil pertambangan daerah penyangga yakni bijih besi dari Lamandau, dan hasil bumi lainnya yang masih dalam tahap eksplorasi.

Di awal tahun 2009 ini, Pelabuhan Kumai semakin dikembangluaskan dengan pembangunan Dermaga Multipurpose dan Dermaga CPO tahap ke–2 yang terletak di Sungai Kalap Desa Bumiharjo dan merupakan bagian integral dari Pelabuhan Kumai. Dalam perkembangannya Pelabuhan Bumiharjo, Kumai dalam proses terdaftar dalam IMO (International Maritime Organization) menjadi Pelabuhan Internasional, sehingga nama Kumai, Bumiharjo, serta Pangkalan Bun akan semakin dikenal oleh dunia internasional dalam konteks mata rantai Logistik Internasional.

VISI MISI PELABUHAN III CABANG KUMAI

VISI

TO BECOME EXCELLENT PORT PLAYER, COMMITED TO DRIVE INTEGRATED NATIONAL LOGISTIC

"MENJADI PELAKU PENYEDIA JASA KEPELABUHANAN YANG PRIMA, BERKOMITMEN MEMACU INTEGRASI LOGISTIK NASIONAL"

MISI

 MENJAMIN PENYEDIAAN JASA PELAYANAN PRIMA MELAMPAUI STANDAR YANG BERLAKU ;
 MEMACU KESINAMBUNGAN DAYA SAING INDUSTRI NASIONAL MELALUI BIAYA LOGISTIK YANG KOMPETITIF ;
 MEMENUHI HARAPAN SEMUA STAKEHOLDERS MELALUI PRINSIP KESETARAAN DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) ;
 MENJADIKAN SDM YANG KOMPETEN, BERKINERJA HANDAL DAN BERPEKERTI LUHUR ;
 MENDUKUNG PEROLEHAN DEVISA NEGARA DENGAN MEMPERLANCAR ARUS PERDAGANGAN.

ASPEK LEGALITAS FORMAL

 PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) Cabang Kumai diatur dan dilindungi dengan UU Nomor : 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran, yang diperbaharui dengan UU




Nomor : 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Peraturan Pemerintah Nomor 70
Tahun 1996 tentang Kepelabuhanan ; serta Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 26 Tahun 1998 tentang Penyelenggaran Pelabuhan Laut
 Berdasarkan Keputusan Direksi PT. (PERSERO) Pelabuhan Indonesia III Nomor : KEP. 17. F / RP.1.16 / P.III – 97 tanggal 14 April 1997 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja, menetapkan Status Pelabuhan Kumai sebagai Pelabuhan Cabang Kelas 3 (tiga) dengan 2 (dua) pelabuhan kawasan yaitu :
- Kawasan Pelabuhan Pangkalan Bun ;
- Kawasan Pelabuhan Sukamara.
 Mengenai batas-batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKR/DLKP) Pelabuhan Kumai ditetapkan dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor. KM. 19 tahun 1998.
 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 47 tahun 2004 tanggal 24 April 2004 Tentang Pelabuhan Laut yang diselenggarakan oleh PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia III dimana Pelabuhan CPO Bumiharjo merupakan Pelabuhan Kawasan PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Kumai.

POTENSI HINTERLAND PELABUHAN KUMAI

POTENSI HINTERLAND PELABUHAN KUMAI – BUMIHARJO

 Potensi hinterland dari Cabang Pelabuhan Kumai terutama dari sektor perkebunan, kehutanan, pertambangan dan pabrikan. Dari Perkebunan adalah : kelapa sawit (CPO/PKO), karet dan lada. Dari kehutanan adalah : hutan tanaman industri, rotan dan plywood. Dari pabrikan : minyak goreng, margarin.
 Potensi lahan perkebunan di Kabupaten Kotawaringin Barat seluas 281.870 Ha., dan baru terpakai untuk perkebunan seluas 166.517 Ha, atau seluas 59,08 %. Dari lahan yang terolah tersebut, 129.402 Ha untuk komoditi kelapa sawit, 22.590 Ha untuk karet, 438 Ha untuk nilam, 5.507 Ha untuk komoditi lada, dan sisanya komoditi yang dibudidayakan masyarakat, dengan data dari Dinas Perkebunan Kabupaten Kotawaringin Barat produksi sawit sebesar 1.441.209 Ton, didukung oleh 2 pabrik PKO, 9 pabrik PKS, dan 20 perusahaan kelapa sawit. Dengan demikian potensi masa depan masih cukup cerah, dan memungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut
 Prasarana transportasi darat (jalan) telah menghubungkan semua ruas jalan antara Banjarmasin, Sampit, Palangkaraya dan Kumai serta akses jalan yang menghubungkan ke pelabuhan Kumai cukup bagus (lebar jalan sekitar 6 – 8 meter). Arus keluar masuk orang dan barang dari/ ke Kumai banyak menggunakan transportasi sungai.



PENGEMBANGAN PELABUHAN KUMAI

 Pelabuhan Kumai saat ini sudah sulit untuk dikembangkan, mengingat adanya keterbatasan lahan karena dekat dengan pemukiman penduduk di wilayah Kecamatan Kumai.
 Pada saat ini arus kunjungan kapal ke Pelabuhan Kumai semakin meningkat, Dermaga penumpang di Pelabuhan Kumai sudah tidak bisa menampung 2 kapal penumpang yang waktunya bersamaan sehingga kapal penumpang yang lain harus menunggu. Agar dapat menampung kapal yang antri perlu diadakan penataan dermaga general cargo / petikemas yang diarahkan ke Pelabuhan Bumiharjo.
 Komoditas unggulan Pelabuhan Kumai adalah produk Kelapa sawit. dimana arus barang untuk CPO/PKO tersebut berdasarkan Laporan Manajemen tahun 2008 masih signifikan walaupun ada krisis global.
 Menuju sistem implementasi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Pelabuhan Cabang Kumai untuk 5 tahun kedepan diharapkan masih dapat memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan. Melihat fakta-fakta tersebut maka Pelabuhan Kumai dikembangkan ke Pelabuhan Bumiharjo mendekati zona perkebunan dan membuka akses ekonomi penduduk pedalaman, serta industri produk kelapa sawit dan turunannya.

CORPORATE PLAN

RENCANA JANGKA PANJANG PENGEMBANGAN
PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG KUMAI

DASAR-DASAR PENGEMBANGAN PELABUHAN BUMIHARJO

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 47 tahun 2004 tanggal 24 April 2004 Tentang Pelabuhan Laut yang diselenggarakan/dioperasikan oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) di mana Pelabuhan CPO Bumiharjo merupakan Pelabuhan Kawasan PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) Cabang Kumai
 Dengan sudah tidak memungkinkannya Pelabuhan Kumai untuk dikembangkan maka Direksi PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) bersama-sama Manajemen PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) Cabang Kumai akan mengembangkan Pelabuhan Bumiharjo.
 Pengembangan Pelabuhan Bumiharjo telah dimasukkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) Cabang Kumai.


PELABUHAN BUMIHARJO SAAT INI

 Dilakukan pengembangan dermaga CPO Bumiharjo dan sudah beroperasi untuk handling CPO/PKO, serta telah memberikan kontribusi pendapatan yang baik bagi PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) Cabang Kumai.
 Luas Pelabuhan Bumiharjo adalah 58 Hektar, sudah dimanfaatkan oleh tiga perusahaan perkebunan untuk bangunan tanki timbun yaitu :
- PT. Tapian Nadenggan seluas 20.000 m²
- PT. GSSP seluas 20.000 m²
- PT. Gemareksa seluas 10.000 m²
 Akses jalan selebar 12 meter dan panjang sekitar 7 km merupakan program pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai ujud sinergi cantik antara Pelindo III Kumai dan Pemerintah Daerah.

FASILITAS FISIK PELABUHAN KUMAI

FASILITAS EKSISTING PELABUHAN TAHUN 2009

A. PELABUHAN KUMAI
1. Dermaga General Cargo : 1.350 m2 (135 × 10) m2
2. Dermaga Penumpang : 1.000 m2 (100 × 10) m2
3. Lapangan Penumpukan : 2.820 m2
4. Terminal Penumpang : 787,5 m2 (15 × 52,5) m2
5. Gudang : 870 m2
6. Tandon Air : 500 m³
7. Listrik : PLN 36,3 KVA

B. PELABUHAN BUMIHARJO
1. Luas Lahan : 58 Ha
2. Dermaga CPO (lama)
- Dermaga Beton : 120 m2 (6 × 20) m2
- Trestle : 340 m2 (4 × 85) m2
- Panjang Tambatan : 100 m'
- Breasting Dolphin : 6 buah
- Kedalaman Kolam : - 7.00 mLWS
- Kapal Rencana : 5.000 DWT
3. Dermaga CPO (baru)
- Dermaga Beton : 88 m2 (5,5 × 16) m2
- Trestle : 340 m2 (4 × 85) m2
- Panjang Tambatan : 75 m'
- Mooring Dolphin : 2 buah
- Breasting Dolphin : 4 buah
- Kedalaman Alur : - 8.00 mLWS
- Kapal Rencana : 10.000 DWT
4. Dermaga Multipurpose
- Dermaga Beton : 3000 m2 (120 × 25) m2
- Trestle : 2 buah @ 860 m2 (10 × 86) m2
- Panjang Tambatan : 120 m'
- Mooring Dolphin : 2 buah
- Kedalaman Kolam : - 8.00 mLWS
- Kapal Rencana : 10.000 DWT
5. Lapangan Penumpukan Petikemas
- Luas : 10.000 m2 (50 × 200) m2
- Konstruksi : Heavy Duty Pavement
6. Bulking Station
- Luas : 10 Ha
- Tangki Timbun CPO & PKO : 32.000 Ton
7. Listrik
- PLN : 20,1 KVA
- GENSET : 27,5 KVA
8. Jalan Operasional
- Lebar : 10 m
- Konstruksi : Heavy Duty Pavement
9. Lapangan Parkir : 6.840 m2
10 . Lahan Perkantoran Siap Bangun : 51,675 m2

PENGEMBANGAN PELABUHAN BUMIHARJO

PENGEMBANGAN PELABUHAN BUMIHARJO

Untuk mengantisipasi semakin meningkatnya arus kunjungan kapal dan bongkar muat barang baik petikemas maupun general cargo di Pelabuhan Kumai, maka Direksi PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) berkomitmen mempercepat pembangunan fasilitas di Pelabuhan Bumiharjo. Telah diadakan penambahan fasilitas dermaga CPO yang semula 1 (satu) buah menjadi 2 (dua) dermaga dan penambahan fasilitas pendukungnya. Akhir tahun 2008 ini telah selesai dilakukan pembangunan Dermaga Multipurpose khusus untuk melayani kegiatan bongkar muat Petikemas dan General Cargo di Pelabuhan Bumiharjo.







RENCANA PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN BUMIHARJO

 PERPANJANGAN DERMAGA MULTIPURPOSE SEPANJANG 600 M;
 PERLUASAN CONTAINER YARD SELUAS 10,2 Ha ;
 PEMBANGUNAN GUDANG CFS ;
 PEMBANGUNAN WORKSHOP ;
 PEMBANGUNAN GUDANG PENUMPUKAN ;
 PEMBANGUNAN DERMAGA CPO III ;
 LOADING SISTEM, PERPIPAAN, POMPA DAN TRANSFER TANK ;
 PEMBANGUNAN PERKANTORAN, GATE, DAN POS JAGA ;
 FASILITAS AIR BERSIH ;
 PENINGKATAN SUMBER DAYA LISTRIK 75 KVA ;
 KENDARAAN PMK DAN ALAT KOMUNIKASI ;
 PEMBANGUNAN JALAN ;
 PEMATANGAN LAHAN ;
 PEMBANGUNAN PAGAR PEMBATAS.



KETERKAITAN PENGEMBANGAN PELABUHAN BUMIHARJO DENGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

 Diharapkan adanya penetapan Pelabuhan Terminal CPO di Pelabuhan Bumiharjo-Kumai sebagai pintu gerbang utama pendistribusian dan perdagangan CPO di Kotawaringin Barat.
 Diharapkan adanya dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dan Provinsi Kalimantan Tengah untuk peningkatan infrastruktur jalan akses ke Pelabuhan (Bumiharjo – Kumai) sehingga mudah dilalui oleh kendaraan besar.
 Diharapkan peran serta Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dalam menyiapkan infrastruktur guna menunjang transportasi dan distribusi CPO ke Terminal CPO Bumiharjo Kumai, yang akan dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi Terminal General Cargo dan Petikemas.

TRAFFIC KAPAL DAN BARANG

ARUS BARANG PELABUHAN KUMAI

TABEL 1 : ARUS BARANG PELABUHAN KUMAI

Produksi

Satuan

2004

2005

2006

2007

2008

GENERAL CARGO

BAG CARGO

CURAH CAIR (non BBM)

CURAH KERING

Ton

Ton

Ton

Ton

65,127

151,952

566,777

36,390

63,509

193,017

766,893

53,739

33,439

160,667

342,007

16,208

37,008

159,925

342,098

36,148

48,192

159,925

404,674

36,148

Sumber : Laporan Manajemen Pelabuhan Indonesia III Cabang Kumai

Tahun 2005 s/d 2008


TABEL 2 : ARUS KAPAL DAN PENUMPANG

Uraian

Satuan

Realisasi

Rencana Kerja Anggaran

2005

2006

2007

2008

2009

Pelayanan Kapal

Unit

3,306

3,335

3,376

3,548

3,861

GT

3,056,342

3,005,481

2,923,881

3,429,959

3,681,836

Pelayanan Petikemas

Box

111

2,393

6,809

8,564

8,875

TEus

111

2,408

6,831

8,650

9,007

Penumpang

Orang

192,755

184,801

189,337

215,394

192,072

Sumber : Laporan Manajemen Pelabuhan Indonesia III Cabang Kumai

Tahun 2005 s/d 2008

Dengan beroperasinya Terminal Multipurpose Bumiharjo dan Dermaga CPO, maka Pelabuhan Kumai siap mendukung percepatan kegiatan bongkar muat di Kalimantan Tengah pada umumnya, dan Kabupaten Kotawaringin Barat pada khususnya. Dengan masuk dalam jaringan Logistik Internasional, Pelabuhan Kumai yang merupakan integrasi dari Pelabuhan kawasan Sukamara, Pangkalan Bun, Kumai dan Bumiharjo nantinya akan memberi multiplier effect (efek ganda) yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotawaringin Barat dan sekitarnya.

Selasa, 03 Februari 2009